Tanaman Obat Alternatif

Selamat bergabung di Situs TOA. Anda bisa memperoleh informasi lengkap tentang Herbal untuk pengobatan alternatif, berbagai artikel terkait Kesehatan, dan info menarik lainnya.. Terdapat juga link-link terkait lainnya, serta beberapa komunitas kami di Face Book....kami undang Anda untuk bergabung sebagai teman atau Fans...terima kasih.

Selasa, 06 April 2010

Aneka khasiat Cabe Rawit


KOMPAS.com  
Cabai rawit memang pedas. Namun, pendamping tempe goreng ini memiliki banyak khasiat pengobatan. Bukan cuma rematik, radang beku ataufrostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi.
Cabai rawit kadang ditanam orang di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang telantar. Tanaman budidaya ini berasal dari daerah Amerika tropis, lebih suka tumbuh di daerah kering, serta ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m di atas permukaan laut.

Buahnya digunakan orang sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun mudanya biasa dikukus untuk dijadikan lalap.

Tanaman bernama Latin Capsicum frutescensini terdiri atas tiga varietas. Pertama, cengek leutik. Buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya. Kedua, jenis cengek domba (cengek bodas). Buahnya lebih besar dari cengek leutik, berwarna putih, dan menjadi jingga pada saat masak. Ketiga, ceplik. Buahnya besar, berwarna hijau, dan menjadi merah pada saat tua.

Berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), tanaman bernama Cina La jiao ini mempunyai rasa pedas, sifatnya panas, dan masuk dalam meridian jantung dan pankreas.

Menurut Dr Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dari Klinik Beijing, Jakarta, cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, juga obat rematik. Gilingan cabai rawit dapat menghancurkan bekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit, peluruh kentut (karminatif), serta peluruh keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik). 
Mengandung Antioksidan
Menurut Dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit.

Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik.
Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.

Salah satu hasil penelitian, kata Dr Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.

Penelitian yang dilakukan Tyas Ekowati Prasetyoningsih dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Jawa Timur, pada 1987, menyebutkan, ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid.

Dr Setiawan menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain. 

Minggu, 04 April 2010

SINGKIRKAN PROSTAT DENGAN HERBAL

Satu lagi jenis Herbal untuk pengobatan Prostat:

Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi pria. Pembengkakan prostat telah menjadi masalah dari hampir separuh pria yang berusia di atas 40 tahun.
Fungsi utamanya untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani. Pembesaran prostat terjadi di bagian tengah dari kelenjar prostat yang mengelilingi saluran kencing (uretra).
Pembengkakan prostat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil serta menjadi lebih sering. Prostat membesar akibat aktivitas dihydrotestosterone, DHT, yang merupakan metobolik dari hormon testosteron pria yang utama. Pengubahan dari testosterone menjadi DHT dilakukan oleh enzyme 5-alpha-reductase.
Obat paling sering digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi prostat yang dapat menyebabkan impoten, resiko serangan jantung yang semakin meningkat. Maka itu hendaklah berhati-hati mengonsumsi obatnya.

Padahal alam telah menyediakan obat untuk menangani benign prostate hyperplasia atau BPH diantaranya adalah Saw Palmetto Berries (Serenoa Repens) telah terbukti merupakan obat yang paling efektif.
Saw Palmetto secara tradisional telah digunakan oleh masyarakat Indian Amerika untuk mengobati meningkatnya frekuensi buang air kecil pada malam hari, berhentinya pertumbuhan testes, impoten, peradangan prostat menurunnya libido pria. Keuntungan penggunaan Saw Palmetto Berries ini telah diteliti dan dibuktikan oleh berbagai studi di Amerika dan Eropa.
Saw Palmetto Berries terdiri dari minyak Volatile yang mengandung berbagai asam amino dan tinggi di phytosterols-nya. Bahan ini tidak hanya mengontrol pengubahan testosterone menjadi DHT namun juga menghalangi perusakannya terhadap sel prostat, yang mengurangi tingkat peradangan dan resiko pembesaran prostat.

Artikel selengkapnya >

TIGA HERBAL ALAMI NAN AMPUH


ILMU farmasi modern terus berkembang selama beberapa abad terakhir. Akan tetapi, menurut ahli farmasi dari Massachusetts General Hospital Catherine Ulbricht, PharmD, kita tidak bisa sepenuhnya beralih dari pengobatan tradisional yang juga terbukti efektif. Pada faktanya, terang Ulbricht, obat-obatan modern juga banyak bergantung dari tumbuh-tumbuhan.
“Pada praktiknya, sebagian besar obat yang digunakan mengandung komponen herbal,” terang Ulbricht, seperti dikutip situs prevention. Sejumlah obat yang dijual di apotek seperti aspirin merupakan versi sintetis dari komponen yang terkandung di dalam pohon willow. Banyak statin berbahan dasar jamur, dan tamiflu berasal dari herbal China bunga lawang.
Berikut tiga herbal alami yang terbukti efektif berdasarkan studi ilmiah. Akan tetapi, pastikan berkonsultasi dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat kimia. Pasalnya beberapa obat herbal bisa berinteraksi dengan obat-obatan lainnya.


Lemon balm
Fakta tradisional. Tanaman herbal dari keluarga mint beraroma lemon ini telah lama digunakan untuk menghilangkan kecemasan, meningkatkan memori, membantu tidur dan pencernaan.”Tanaman ini bagus mengatasi gigitan binatang berbisa, menenangkan jantung, dan mengikis perasaan melankolis dan sedih,” tulis pakar herbal zaman Elizabeth John Gerard pada 1597.
Bukti ilmiah. Sebuah artikel yang dipublikasikan pada 2003 di Neuropsychopharmacology menyatakan bahwa teh lemon balm membantu Anda mendapatkan tidur nyenyak dan menjaga agar Anda tetap tenang dan fokus. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini juga efektif pada situasi ekstrim. Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2002 di Journal of Clinical Psychiatry menyebutkan bahwa aromaterapi lemon balm selama empat minggu bisa mengurangi kegelisahan pada pasien yang menderita demensia atau kepikunan kronis.

Artikel dikutip dari Herbalitas dot com . Lihat artikel selengkapnya >

Buah NAGA penghadang sariawan


Buah naga (Dragon Fruit) kini makin akrab telinga kita. Padahal hingga tahun 2001, buah ini hanya bisa dijumpai di Israel, Australia, Thailand, dan Vietnam. Sekarang, buah ini mudah dijumpai di pasar swalayan di Indonesia.
Anton Mulyadi (40 tahun), tenaga pendidik di sebuah sekolah menengah pertama di Jakarta, setahun lalu sering mengalami gangguan panas dalam. Bila gangguan itu datang, pada langit-langit mulut dan lidahnya timbul seriawan atau sariawan.
Meski mengganggu, Anton tak terbiasa minum obat sebagai penawar. Ia percaya, seminggu lagi sariawan itu akan hilang dengan sendirinya. “Tentu, saya tetap merasa tak nyaman ketika harus mengajar murid-murid,” tuturnya.
Beruntung Anton punya kerabat seorang sinse yang berpraktik di daerah Cikini, Jakarta. Anton disarankan mengunyah sebutir buah naga daging putih masak. Ia melakukan hal yang sama keesokan harinya. Ajaib, luka-luka kecil di lidah maupun di langit-langit mulutnya langsung sembuh.